Sahabat belajART - suatu reaksi kimia, baik itu reaksi penetralan, pembentukan, peruraian, maupun pembakaran) akan disertai dengan penyerapan (reaksi endoterm) dan/ pelepasan (reaksi eksoterm) energi. Untuk mengukur energi ini, bisa menggunakan teknik calorimeter, Hukum Hess, Energi pembentukan standar, dan energi ikatan. Berikut akan dijelaskan secara sederhana teknik perhitungan atau lebih tepatnya manipulasi dalam persamaan termokimia yang dikenal sebagai hukum Hess.
Ahli kimia Jerman Germain Henri Hess memanipulasi persamaan termokimia untuk menghitung perubahan entalpi suatu reaksi (∆H reaksi). Ia merumuskannya dalam suatu hukum yang disebut Hukum Hess atau Hukum Penjumlahan Kalor, yaitu sebagai berikut:
Jika suatu reaksi berlangsung dalam dua tahap reaksi atau lebih, maka perubahan entalpi untuk reaksi tersebut sama dengan jumlah perubahan entalpi dari semua tahapan.
Adapun aturan memanipulasi persamaan termokimia seperti yang dirumuskan oleh Hess adalah sebagai berikut:
1. Jika suatu persamaan reaksi harus dibalik, maka ubah tanda ∆H
Contoh reaksi:
H2(g) + O2(g) --> H2O2(l) ∆H = - 187,8 kJ
Dibalik menjadi:
H2O2(l) --> H2(g) + O2(g) ∆H = + 187,8 kJ
2. Pada penjumlahan reaksi, jika ada zat yang bias dihilangkan (zat muncul di ruas kiri dan kanan persamaan reaksi), pastikan fase zat (padat, cair, dan gas) adalah sama
Contoh:
H2(g) + ½O2(g) --> H2O(g) ∆H = +241,80 kJ
H2O(l) --> H2(g) + ½O2(g) ∆H = - 285,85 kJ
----------------------------------------------------------- +
H2O(l) --> H2O(g) dasdadr t ∆H = - 44,05 kJ
3. Jika semua koefisien reaksi dikali atau dibagi oleh suatu factor yang sama, maka ∆H juga harus dikali atau dibagi dengan factor yang sama.
Contoh reaksi:
H2(g) + O2(g) --> H2O2(l) ∆H = - 187,8 kJ
Jika dikali 2, maka hasilnya sebagai berikut:
2H2(g) + 2O2(g) --> 2H2O2(l) ∆H = - 375,6 kJ
Jika dibagi 2, maka hasilnya sebagai berikut:
½H2(g) + ½O2(g) --> ½H2O2(l) ∆H = - 93,90 kJ
Sumber : http://www.jejaringkimia.web.id/2011/10/aturan-memanipulasi-persamaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar